Selasa, 31 Mei 2016

OBSERVASI DAN WAWANCARA

WAWANCARA
Menurut Kaplan (2013) Wawancara adalah proses interaktif, bahwa peserta (pewawancara dan yang diwawancarai)  mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pewawancara yang baik adalah seseorang yang mampu mengatur nada bicara dengan baik dalam sebuah wawancara dengan hangat, terbuka, dan percaya diri

SKEDUL WAWANCARA
Menurut Kerlinger(2013) Wawancara sendiri merupakan suatu seni, lebih-lebih perencanaan dan penulisan skedulnya. Lazimnya seorang pendatang baru belum mampu menghasilkan skedul yang baik. Ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kemajemukan arti dan ambiguitas kata, kurang ketajaman dan keterusmenerusan pemusatan perhatian pada masalah dan hipotesis yang sedang dikaji , kurangnya penghargaan terhadap skedul sebagai suatu instumen pengukur, dan kurangnya latar belakang dan pengelaman yang dibutuhkan

JENIS-JENIS SKEDUL DAN BUTIR-BUTIR
Menurut Kerlinger (2013) Ada dua tipe butir/item skedul yang lazim digunakan, yaitu alternatif yang ditentukan (atau tertutup) dan terbuka.
Ø  Butir-butir Alternatif Tertentu
      Menurut Kerlinger (2013) Item atau butir alternatif yang ditentukan(alternatif tertentu) , seperti yang ditunjukkan oleh namanya, meminta responden menentukan antara dua alternatif atau lebih.
Ø  Butir-butir Terbuka (Tak Terbatas)
      Menurut Kerlinger(2013)Butir pertanyaan terbuka merupakan suatu perkembangan penting dalam teknik pewawancaraan. Pertanyaan terbuka memberikan kerangka acuan bagi jawaban responden , namun sedikit mungkin mengekang jawaban respondennya beserta cara pengungkapannya.
Kelebihan dari wawancara, yaitu ;
1.                  Tidak membutuhkan peralatan atau perlengkapan khusus
2.                  Dapat dilakukan dimana saja
3.                  Merupakan hal biasa dalam interaksi social sehingga memungkinkan untuk mengumpulkan sampel tentang perilaku verbal atau non verbal individu secara bersamaan
4.                  Memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi. Interview bebas melakukan inquiry terhadap topic pembicaraan
5.                  Merupakan tehnik yg tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi
6.                  Dapat dilaksanakan pada setiap individu & pd setiap tingkat usia
7.                  Tidak dibatasi oleh kemampuan membaca atau menulis
8.                  Bisa dilakukan serempak sambil diobservasi
9.                  Data yang masuk lebih banyak & lebih tepat
10.              Kerahasiaan pribadi lebih terjamin
Kelemahan :
1.                  Membutuhkan waktu, tenaga dan biaya lebih banyak
2.                  Sangat tergantung individu yang di wawancarai
3.                  Dilaksanakan oleh orang yang ahli
4.                  Mudah dipengaruhi oleh situasi sekitar
5.                  Subyektifitas sangat mempengaruh

2 JENIS WAWANCARA
Ø  Wawancara berstruktur
Menurut Anastasi,A & Urbina (2007) wawancara yang memiliki topik pembicaraan yang sudah ditentukan terlebih dahulu.
Kelebihan:
      Kelebihan wawancara ini adalah isi pembicaraan akan lebih fokus.
      Kelemahan wawancara ini adalah terlalu formil dan kaku

Ciri-ciri:
      Bentuk pertanyaan yang disajikan telah terstruktur
      Pewawancara membacakan pertanyaan secara berurutan
      Instrumen-instrumen yg disajikan telah terstandarisasi dan umumnya memberikan skor kualitatif.
Ø  Wawancatra tidak terstruktur
Wawancara yang tidak memiliki arah pembicaraan yang jelas.
Kelebihan:
      Kelebihan wawancara ini adalah pembicaraan akan berlangsung dalam suasana bebas dan santai
      Kelemahan dari wawancara ini adalah pembicaraan akan mudah menyimpang kearah lain atau tidak fokus.
Ciri-ciri:
      Tidak ada pertanyaan-pertanyaan khusus atau pedoman tertentu bagi pewawancara
      Wawancara ini unik, karena memberikan fleksibilitas yang cukup .
      mendorong orang untuk bicara sebebas mungkin

SIFAT TIMBAL BALI DARI WAWANCARA
Menurut Kaplan (2013) Semua wawancara melibatkan interaksi timbal balik sedangkan peserta saling bergantung yaitu, mereka saling mempengaruhi
Jika pewawancara tegang, cemas, defensif, dan menyendiri, yang diwawancara cenderung untuk merespon sama dengan yang mewawancarainya , jika pewawancara ingin menciptakan kondisi, kondisinya seharusnya  bisa keterbukaan, kehangatan, penerimaan, kenyamanan, ketenangan, dan dukungan , pewawancara harus bisa menunjukkannya.

The Proper Attitudes
      Menurut Tyler (1969), (dalam Kaplan 2013) Wawancara yang baik sebenarnya lebih merupakan masalah sikap dari keterampilan 
      Sikap yang berkaitan dengan keterampilan wawancara yang baik adalah kehangatan, keaslian, penerimaan, pengertian, keterbukaan, kejujuran dan keadilan.
      Misalnya, sacuzzo (1975) mempelajari wawancara psikoterapi awal tahun pertama mahasiswa pascasarjana psikologi klinis. pasien dan terapis kedua menanggapi kuesioner. Tugas mereka adalah untuk menilai kualitas inteview dan menunjukkan topik, kekhawatiran, masalah, dan perasaan pasien serta perasaan terapis.
      pewawancara harus menampilkan attitude yang tepat

Effective Responses
      Menurut Kaplan (2013) Wawancara adalah proses dua arah, Pertama satu orang berbicara, kemudian yang lain, dan sebagainya. Selanjutnya, pewawancara biasanya memberikan sebuah jumlah minimum usaha untuk menjaga interaksi mengalir. selama verbalizations yang diwawancara berhubungan dengan tujuan wawancara, pewawancara mendengarkan dengan menarik dengan mempertahankan tatap muka kontak.

Sources of Error in the Interview
Menurut Kaplan (2013):
Ø  Interview Validity
Banyak sumber kesalahan wawancara datang dari kesulitan yang ekstrim yang kita miliki dalam membuat pengamatan yang akurat dan logis dalam penilaian (Cesare, 1996; Schuler, 1993)
Ø  Interview Reability
Kemampuan yang mengacu pada stabilitas, kehandalan, atau konsistensi hasil tes. untuk data wawancara. pertanyaan kritis tentang kehandalan telah berpusat pada kesepakatan interinterviewer (perjanjian antara dua atau lebih pewawancara).

OBSERVASI
      Menurut Pauline Young Observasi adalah suatu studi yang dilakukan dengan sengaja atau terencana dan sistematis melalui mengelihatan atau pengamatan  terhadap gejala-gejala spontan yg terjadi saat itu.
      Menurut Jakoda mendefinisikan observasi secara lebih luas bahwa obsrvasi adalah suatu cara yang paling dasar untuk mendapatkan informasi mengenai gejala-gejala sosial melalui proses pengamatan
      Alat utama yang digunakan dalam observasi adalah pancaindera.

JENIS OBSERVASI
1.      Berdasarkan prosedur dan pelaksanaanya Observasi dibagi dalam 2 jenis ( pauline young) yaitu:
o   Controled observation ( observasi terstruktur)
Suatu observasi yang prosedur dan pelaksanaannya sangat ketat dan biasanya dibantu dengan alat-alat yang peka dan dalam lembar observasinya dipergunakan proses kontrol yang memungkinkan observasi dilakukan kembali, lembar observasinya biasanya sangat terperinci dan rancangannya sangat komplek
o   Uncontroled observation ( observasi tidak terstruktur)
Suatu proses observasi yang dilakukan secara spontan terhadap suatu gejala tertentu tanpa mempergunakan alat-alat yang peka atau pengontrolan kembali atas ketajaman hasil observsi tadi.
lembar observasi dibuat sangat sederhana, hanya berisi garis besar tanpa suatu rancangan yang kompleks.

2.      Dilihat dari keterlibatan subjek terhadap objek yg sedang di observasi
o   Observasi non partisipan
Bila observasi tidak secara langsung atau tidak berpartisipasi dalam aktivitas yang sedang dilakukan oleh observer.
Kelemahan observe akan mengetahu bahwa dirinya sedang di observasi sehingga ada kemungkinan tingkah lakunya dibuat-buat
o   Observasi Partisipan
Bila pihak yang melakukan observasi turut serta atau berpartisipasi dalam kegiatan yang sedang di observasi.
Observasi dalam situasi eksperimental  adalah  kegiatan yang memunculkan gejala tertentu secara disengaja, untuk dapat dilakukan observasi.
3.      Berdasarkan segi situasi lingkungan
o   Menurut Urbina (2007) Observasi naturalistik : jika observasi dilakukan secara ilmiah atau dalam kondisi yang apaadanya
o   Observasi ekperimental : jika observasi dilakukan terhadap subjek dalam suasana eksperimen atau kondisi yang diciptakan.
4.      Berdasarkan tujuan lapangannya ( hanna Djumhana 1983).
o   Finding observasi : kegiatan observasi untuk penjajakan. dalam melakukan observasi ini observer belum mengetahui dengan jelas apa yang harus di observasi
o   Direct observation : observasi yang menggunakan daftar isi sebagai pedomannya, daftar isi ini bisa berupa ceklis, kategori tigkah laku yang di observasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar